Pentingnya DATA dan Perlunya Belajar DATA SCIENCE
“ Data adalah sumber baru menggantikan sumber minyak”,kata Presiden Jokowi…Wow, bayangkan data bisa menjadi sumber kekayaan baru yang sangat berharga. Dan yang penting tentu bukan sekedar punya data, sebagaimana punya sumber alam minyak,tetapi bagaimana mengolahnya sehingga menjadi siap pakai. Kalo sumber minyak ada di area tertentu, data sejatinya ada dimana mana disekeliling kita, baik keseharian, lingkungan bisnis, lingkungan pemerintah dan bahkan lingkungan pergaulan.
Sejak perkembangan teknologi digital, berbagai aspek kehidupan menghasilkan banyak data. Contoh, pergaulan mutakhir melalui media sosial juga telah menghasilkan data melimpah ruah. Setiap kita menginstal aplikasi, maka kita diminta memasukkan data-data nama, email, tanggal lahir. Apa yang kita posting dan kita follow juga menjadi kumpulan data, bisa menjadi data minat kita. Setiap kali kita membuka sebuah situs, melakukan pencarian hingga berapa lama kita datang ke sana menjadi data bukti pencarian kita di internet. Bisa dibayangkan berapa ratus juta orang yang berselancar didunia internet baik di media sosial maupun alat pencarian setiap harinya. Data yang dihasilkan bisa berlipat. Sebagai contoh saja data media sosial di Indonesia tahun 2019 dari sumber Hootsuite menunjukkan bahwa dari Total Populasi (jumlah penduduk) 268,2 juta, Pengguna Mobile Unik 355,5 juta, Pengguna Internet 150 juta, Pengguna Media Sosial Aktif 150 juta, Pengguna Media Sosial Mobile 130 juta. Padahal setiap pengguna akan menghasilkan data yang banyak juga, sehingga total hanya pengguna media sosial saja telah menghasilkan milyaran data dengan berbagai bentuk baik data dalam bentuk text, bentuk gambar, bentuk suara, bentuk video dll.
Lalu, bagaimana data bisa menjadi penghasilan atau sumber minyak baru? Ambil contoh salah satunya apa yang dilakukan oleh Google. Browser paling banyak dipakai adalah Google Chrome yang disinkronkan dengan akun Google kamu. Google tahu situs apa yang kamu kunjungi, berapa lama kamu bertahan di situs tersebut, aktivitas apa yang kamu lakukan. Apa yang akan Google lakukan ketika semua data kamu (dan miliaran pengguna lain) mereka pegang? “Menjual” data itu ke pengiklan. Memanfaatkan data untuk dipakai pengiklan menarget sasaran secara lebih tajam. Google adalah media sekaligus biro iklan terbesar di dunia ini. Nama produknya adalah Adsense. Google memperoleh pendapatan sebesar US$ 160,7 miliar pada 2019. Dari total pendapatan tersebut, berasal dari iklan/adsense berkontribusi sebesar US$ 134,8 miliar atau sekitar 1.900 triliun rupiah (seribu sembilan ratus triliun rupiah). Artinya sekitar 85% dari perkiraan pendapatan dalam APBN Indonesia 2020 sebesar Rp 2.233,2 Triliun.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana mengolah data dengan jumlah sangat besar tersebut agar bisa berharga? Inovasi-inovasi teknologi mutakhir telah memungkinkan hal tersebut. Mari kita mengenalinya.
Big Data
Dengan sangat besar jumlah data yang perlu diolah maka dikembangkan inovasi baru dalam pengolahan DATA BESAR dengan teknologi BIG DATA. Teknologi Big Data bukan hanya perlu kemampuan pengolahan jumlah data yang besar (Volume) tapi juga perlu kecepatan dalam pengolahan (velocity). Dan karena jenis data kini sudah sekedar berupa angka saja, tapi juga dalam bentuk text, bentuk gambar, bentuk suara, bentuk video dll, sehingga teknologi Big Data juga perlu punya kemampuan pengolahan berbagai jenis tipe data (variety). Sehingga teknologi Big Data minimal perlu tiga kemampuan yaitu 3V ( Volume, Velocity, Variety) agar data dipersiapkan dengan baik (well-organized) dan relevan yang tersimpan dalam format digital untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai dasar pengambilan keputusan.
Business Intelligence (BI)
Ketika data sudah dipersiapkan maka Teknologi Business Intelligence (BI) akan mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisa. Teknologi BI dapat menangani data terstruktur dan tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi dan mengembangkan strategi baru. Dengan kemampuan visualisasi (Visualization), teknologi BI memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut untuk melakukan pelaporan (report), pemrosesan analisis, penggalian data dan penampilan data (dashboard). Semua hasil penjabaran (description) tersebut bertujuan agar bisa menggali pengetahuan mendalam terhadap permasalahan (insight). Contoh dalam penerapan bisnis salah satunya adalah Inventory Management. Kelebihan suplai akan menjadikan pemborosan biaya pada bisnis. Perlu stok yang cukup yang sesuai permintaan. Agar tercapai keseimbangan tersebut diperlukan data data penjualan masa lalu untuk mengetahui waktu waktu kebutuhan konsumen (seasonal demand). Juga melihat sejarah perjalanan stok kapan pernah kelebihan dan kapan pernah kekurangan stok. Detail Analisa bahkan bisa sampai melihat pada hari bahkan jam tertentu. Berdasar gambaran data data dan menganalisanya akan mempermudah keputusan untuk mencapai inventory management yang paling efektif.
Artificial Intelligence (AI)
Setelah semua tergambar dengan menghasilkan pengetahuan yang mendalam maka semua data tersebut bisa menjadi basis untuk memprediksi keadaan masa depan (predictive analytics). Metode memprediksi bisa menggunakan advance statistics untuk melihat potensi kejadian kedepan, seperti memprediksi penjualan kedepan (Sales forecasting). Namun kini ada metode lebih canggih yaitu dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mampu memprediksi kedepan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. AI mampu mengolah data data yang dihasilkan dalam perjalan waktu kini (realtime data). Sesuai dengan namanya, AI adalah teknologi untuk membuat komputer dapat meniru cara berpikir dan bertindak seperti manusia. Saat ini komputer juga dapat diprogram untuk dapat mempelajari sendiri data yang diberikan atau disebut ‘machine learning’. Semakin banyak data yang diberikan, semakin ‘pintar’ pula komputer tersebut.
Sudah banyak sekali penerapan AI di kehidupan terutama bisnis, antara lain fitur rekomendasi produk pada aplikasi e-commerce. Rekomendasi yang diberikan dihasilkan dari data perilaku kita selama menggunakan aplikasi tersebut, dipelajari oleh sistem dan diolah menjadi rekomendasi yang disajikan ke kita. Juga diterapkan untuk kegiatan menginvestigasi aktivitas yang mencurigakan dan mencegah kecurangan (fraud detection). Kegiatan mempertahankan pelanggan (client retention). Di pemerintahan juga penting digunakan untuk mendeteksi kejahatan, pencegahan dan recovery bencana, dan masih luas lagi.
Data Science
Dari sini tergambar bagaimana data kini menjadi penting dan menjadi sumber minyak baru. Tentu dengan menguasai dan mampu menerapkan teknologi-teknologi diatas: Big Data, Business Intelligence (BI) dan Artificial Intelligence (AI). Dan sudah menjadi kenyataan sehari hari penerapannya di dunia termasuk di Indonesia terutama dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Cabang keilmuan tentang penggunaan teknologi-teknologi diatas disebut Data Science. Secara sederhana Data Science adalah studi tentang data menggunakan teknologi mutakhir dalam cara mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis data lebih efektif dalam mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan secara mendalam (Insight) sebagai dasar pengambilan keputusan bahkan memberi arahan kebijakan kemasa depan dengan kemampuan presisi tinggi dalam memprediksi keadaan kedepan.
Memang banyak muncul Istilah Istilah baru bersamaan dengan Inovasi Inovasi teknologi baru pemanfaatan data yang dipicu oleh gelombang transformasi digital dalam era revolusi Industri 4.0. Bermunculannya teknologi teknologi baru memerlukan kesiapan sumber daya manusia dalam menjalankan roda Industri dan pemerintahan agar mampu menjawab tantangan masa kini dan siap menghadapi tantangan masa depan. kata para pakar, siapa yang menguasai data akan menguasai dunia.
Nah, untuk memahami banyak istilah baru diatas, menguasai teknologi-teknologi data dan menerapkannya di industri maupun pemerintahan, perlu belajar Data Science. Yuk belajar Data Science di Cybertrend Data Academy yang tidak sekedar memberikan training penguasaan Data Science tapi juga menyediakan Sertifikasi. Dengan Sertifikasi akan lebih menjamin standar kompetensi yang diperlukan oleh Industri.