Data Academy Kreasikan Talent Pool Digital untuk Jawab Kebutuhan Pekerja
KEBUTUHAN tenaga kerja di sektor Teknolog Informasi dan Komunikasi (TIK) pada 2022 hingga 2025 diproyekskan terus meningkat. Merujuk data Kementerian Ketenagakerjaan, sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor TIK pada 2025 diestimasikan mencapai 1.979.418 orang.
Data Academy mempersiapkan talenta digital seiring dilaksanakannya Data Enthusiast Day : The Sultan Job Tomorrow. Luthfy Ardiansyah, CEO Data Academy, mengatakan penggiat sains data dan kecerdesan artifisial (AI/artificiall intelligence) berkontribusi mengembangkan data ilmiah dan memacu SDM Indonesia untuk berkarier di bidang TIK.
“Profesi data science dan AI menjadi salah satu profesi yang menonjol sebagai pekerjaan yang paling banyak dicari di masa depan. Data science telah menjadi sumber kehidupan dunia modern, yang mendorong inovasi dan membantu dalam pengambilan keputusan hampir dalam semua sektor. Oleh karena itu, Data Academy berinisiatif mengkreasikan kolam talenta (talent pool) untuk mengakselerasi jumlah talenta digital di aara Data Enthusiast Day 2023 yang dihadiri 300 orang ini,” ujar Luthfy lewat keterangan yang diterima, Selasa (26/9).
Peserta acara ini berasal dari kalangan akademisi, pelaku industri, pemerintah, guru, dan pelajar sekolah dari seluruh Indonesia. Data Enthusiast Day 2023 bertujuan untuk meningkatkan daya saing serta pengembangan data sains data dan AI agar generasi muda Indonesia mempersiapkan keterampilan digital. Data Academy bekerja sama dengan dunia pendidikan, industri, pemerintah, lembaga sertifikasi, dan komunitas dalam membangun sinergi dalam rangka mengembangkan keterampilan di bidang ilmu data dan kecerdasan artifisial. Indonesia berpotensi mencetak talenta digital yang dibutuhkan untuk menyokong transformasi digital nasional. Dalam upaya memenuhi tingginya kebutuhan tenaga kerja di sektor IT, Data Academy menyiapkan Turnamen Sains Data Nasional (TSDN 2023) yang dilaksanakan pada Oktober 2023.
“Kami meyakini kemampuan atau skill tenaga kerja Indonesia dalam bidang TIK ini mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam dunia digital. Kami optimistis Turnamen Sains Data Nasional menjadi kawah candradimuka untuk talent pool digital nasional yang berdaya saing tinggi,” ucap Luthfy Pada kesempatan ini, Reza Aditya Permadi, GM Data Solutions Analytics CoE Telkomsel, menjelaskan transisi data sains dan kecerdasan buatan di tingkat perusahaan itu mengintegrasikan keilmuan data sains dan AI ke sistem operasional perusahaan. “Proses pengembangan pengolahan data berbasis AI dilakukan setahap demi setahap, langkah kecil ini dimulai untuk meningkatkan produktivitas dan proses kerja yang efisien di masa mendatang,” ujar Reza.
Dr Mohammed AI-Obaydee, Founder of AIC4ALL, menjelaskan praktik terbaik (best practices) dan strategi yang dibutuhkan talenta digital itu harus rajin mempelajari banyak aspek keilmuan. “Hal itu bisa dimulai untuk mempelajari banyak hal secara teknikal, namun kita juga harus bisa menguasai terkait soft skill seperti problem solving, critical thinking, communication & collaboration serta domain knowledge,” tandasnya. Pada sesi ketiga Data Enthusiast Day itu. Andreas Mundhy, Assistant Vice President BRI menjelaskan, data sains dan AI berperan dalam pengembangan karier di masa depan. Sebab, perkembangan dunia teknologi yang semakin cepat, dan mendorong seluruh lini kehidupan yang mengarah pada digitalisasi Terlebih, dalam beberapa waktu terakhir, bidang sains data menjadi sorotan karena semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengelolaan big data untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan bisnisnya. (RO/H-3)